Fajar Adinugraha

Rabu, 16 Januari 2013

Pembuatan Preparat Supravital Mukosa Mulut







 PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT
LAPORAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikroteknik
Prodi Pendidikan Biologi

Dosen Pengampu
Ibu Ely Rudyatmi


Oleh
Fajar Adinugraha
4401407029
Rombel 02



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010

A.    TUJUAN
1.      Membuat preparat supravital Epitelium mukosa mulut
2.      Mengamati struktur Epitelium mukosa mulut.

B.     DASAR TEORI
Epitel adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya zat antar sel. Epitel tidak mempunyai pembuluh darah, namun semua epitel tumbuh pada jaringan ikat yang mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan jaringan ikat melalui membrana basalis.
Epitel membungkus dan membatasi semua permukaan tubuh, termasuk luar dan dalam. Epitel mempunyai fungsi bermacam-macam yaitu, pada permukaan luar tubuh, epitel memberi perlindungan terhadap kerusakan mekanis, perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme dan mencegah penguapan air. Lebih lanjut, epitel penting sebagai reseptor sensoris, karena pada sel-sel epitel terdapat ujung-ujung saraf penghantar rasa sakit. Pada permukaan dalam, fungsi epitel yaitu sebagai absorpsi atau sekresi. Epitel mempunyai struktur yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya. Jaringan epithelium dapat dibedakan berdasarkan bentuk sel yaitu epitel pipih, epitel kubus, dan epitel silindris. Untuk sebaran sel epithelium dalam tubuh manusia antara lain sel epitel di mulut.
Jaringan epithelium mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1.   Epithelium hanya terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan, yang berbentuk pipih. Hanya ada sedikit material antarsel.
2.   Jaringan bersifat avaskular atau tanpa pembuluh darah.
3.   Permukaan atas epithelium bebas, atau terbuka bagi bagian luar tubuh atau rongga tubuh bagian dalam. Permukaan basal berada pada jaringan ikat.
4.   Pembelahan sel pada epithelium terjadi secara terus menerus untuk menggantikan sel-sel yang rusak.
Metode supravital adalah suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan yang hidup. Sel-sel yang hidup juga dapat menyerap warna. Zat warna yang biasa dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, atau methylene blue dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan preparat yang bersifat sementara sehingga harus segera diamati setelah pembuatan. Pengamatan terhadap epithelium ini akan nampak inti dari sel-sel yang teramati.
C.    CARA KERJA
Mulut harus dibersihkan dengan cara berkumur dengan air.  Epithelium mukosa mulut diambil menggunakan tangkai scalpel steril pada bibir bawah bagian dalam. 
Epithelium mukosa mulut dilekatkan pada gelas benda yang bebas lemak. Pewarnaan  dengan meneteskan 1 tetes zat warna supravital methylene blue 0,25% dalam larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) pada epithelium mukosa mulut. Obyek ditutup menggunakan gelas penutup secara hati-hati. Selanjutnya adalah pengamatan dengan menggunakan mikoskop dan pengambilan foto obyek. 
D. HASIL 
E.     PEMBAHASAN
Prosedur pembuatan preparat supravital epithelium mukosa mulut ini sangat sederhana. Secara singkat, langkah-langkah dalam pembuatan preparat supravital epithelium mukosa mulut yaitu: afiksing, pewarnaan, dan penutupan. Setelah proses afiksing, epithelium mukosa mulut langsung diwarnai menggunakan  zat warna supravital methylene blue 0,25% dalam larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%). Proses pewarnaan tidak diawali dengan proses fiksasi terlebih dahulu. Pewarnaan ini merupakan pewarnaan tunggal, yaitu pewarnaan yang hanya menggunakan satu macam zat warna saja. Setelah proses pewarnaan dan penutupan dengan gelas penutup, preparat langsung diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah pengamatan, gelas benda langsung dibersihkan. 
 Berdasarkan foto dan hasil pengamatan preparat sementara sel mukosa dengan metode supravital dan pewarnaan methelyn blue dapat diketahui bahwa ketika diamati dibawah mikroskop sel-sel epitel terwarna biru dengan kontras. Nukleus sel epitel terwarna lebih kuat menjadi lebih biru karena nukleus lebih mudah untuk menyerap warna. Sel jika di bawah mikroskop ada yang memisah sendiri dan berkelompok serta ada yang bertumpuk. Hal ini terjadi karena saat mengoleskan sediaan dari tusuk gigi tidak merata dan kemungkinan pemberian zat warna yang terlalu berlebih juga mempengaruhi letak sel dalam preparat sediaan ini. Sel epitel yang terlihat berbentuk pipih. Inti sel tidek terlihat jelas karena ketika mengamati perbesaran yang digunakan 4x10. Sebenarnya sel epitel mukosa mulut berbentuk pipih berlapis, tetapi pada preparat tidak terlihat. Pada preparat hanya terlihat sel pipih saja.

F.     KESIMPULAN
Kesimpulan
1.      Preparat supravital epithelium mukosa mulut merupakan preparat sementara. Secara singkat, langkah-langkah dalam pembuatan preparat supravital epithelium mukosa mulut yaitu: afiksing, pewarnaan, dan penutupan.
2.      Epithelium mukosa mulut merupakan epithelium pipih berlapis.

Saran
-          Pada saat meratakan epithelium mukosa mulut pada gelas benda, hendaknya benar-benar diperhatikan proses perataannya agar tidak dihasilkan preparat yang bertumpuk-tumpuk. 
G.    DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi E & NR. Utami. 2004. Diktat Mikriteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.

Suntoro HS. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta

0 Comments:

Posting Komentar