PEMBINAAN GURU TAHAP DASAR
“ MENGENAL TRADISI PENDIDIKAN
URSULIN”
Sukabumi, 13-15 September 2012
Tim Penyaji
Sr. Agatha
Linda, OSU
Sr. Madeleine,
OSU
Theresia Ang Le
Tjien
Laporan
oleh
Fajar Adinugraha
Guru Biologi
SMA SANTA URSULA JAKARTA
2012
SMA Santa Ursula mengirimkan dua guru bu Rochambar dan
saya sendiri. Berangkat dari santa maria, P3U pukul 08.00 dan tiba di rumah
retreat ursulin Sukabumi 12.00. Lokakarya ini diikuti oleh 29 peserta dari
TK-SMA Santa Ursula, SMP-SMK Santa theresia, TK-SMP Yuwana Bakti Sukabumi dan
SD Angela Bandung. Acara diawali makan
siang dan istirahat. Pukul 16.30 acara dibuka oleh suster Madeleine dengan
materi kehidupan Santa Angela Merici. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
yang diberi tugas utnuk mendiskusikan cerita Santa Angela yang diberikan lewat
handout. Peserta diharapkan menemukan kalimat yang “tek” dari cerita itu.
Peserta saling mensharingkan pengalaman pribadi yang berhubungan dengan Santa
Angela. Suster Madeleine mengeaskan “Kita perlu menunjuk dengan tegas kepada
siapa kita mengarah yaitu YESUS”.
Penyaji kedua suster Agathalinda. Suster menyajikan
perjalanan Santa Angela sampai mendirikan sebuah kompani dan sampai ke
Indonesia. Sekilas mengenai Angela, Angela lahir dari keluarga Merici seorang
keluarga yang saleh. Setiap malam, angela selalu diberi cerita-cerita mengenai
santo santa. Dia sangat terinspirasi dengan Santa Ursula. Santa Angela
mendirikan sebuah kompani yaitu kumpulan perempuan-perempuan yang setia dengan
Allah. Mereka tidak tinggal di biara tapi di rumah masing-masing bekerja
seperti biasa. Namun, mereka selalu mengadakan bakti-bakti social. Angela
memiliki sikap yang tegar dan lembut. Pernah suatu ketika menghadapi gerombolan
orang yang mau berkelahi. Dia tidak menggunakan kekerasan tetapi dengan
diplomasi. Angela pernah buta dan dia mengalami kemukjijatan akhirnya sembuh.
Pengikut Angela semakin bertambah hingga dia wafat tahun 1540 pada umur 60
tahun. Angela tidak meninggalkan harta-harta tetapi meninggalkan regula, nasihat dan warisan yang
disebut KOLONELI.
Pada suatu saat, uskup Boromeus (uskup dari Milan)
menemukan kata-kata Santa Angela. Dia mendirikan konggregasi Ursulin. Namun,
berbeda dengan kompani santa angela. Putri-putri yang masuk konggregasi Ursulin
harus menaati aturan gereja. Kemudian Uskup Ferara (uskup dari Perancis) juga
mendirikan di daerah Perancis. Awalnya, putri-putri Santa Angela berpakaian
bebas tetapi kelamaan para putri tersebut mengenakan ikat pinggang. Akhirnya
Paus menertibkan konggregasi ini agar tidak terpecah pecah.
Tradisi ursulin yang diwariskan sampai sekarang adalah
biaranya besar-besar dan di dalam biara tersebut ada sekolah. Hal ini karena,
suster-suster Ursulin ini memang mengabdi di bidang pendidikan. Semboyan dari
suster Ursulin adalah: SOLI DEO GRATIA
(Segala-galanya bagi kemuliaan Tuhan). Sedangkan semboyan dari sekolah Ursulin
adalah SPIRIT< DINAMIKA, SERVE.
Acara hari ini ditutup dengan makan malam dan ibadat malam.
Hari kedua, acara dibuka dengan meditasi oleh Suster
Agatha Linda. Peserta diajak untuk mengosongkan pikiran-pikiran duniawi. Kita
diajak untuk mengucapkan kata maranatha(artinya:datanglah) dalam hati. Meditasi
dilakukan selama tiga puluh menit. Acara dilanjutkan makan pagi. Presentasi
hari kedua diberikan juga oleh suster Agatha. Suster menjelaskan tradisi
pendidikan Ursulin. Sekedar konfirmasi, Logo SERVIAM bukan dari Santa Angela
tetapi disempurnakan oleh Merr Marry de Jeanne Martan (pemimpin Ursula I). Logo
soli deo suster-suster ursulin dihadiahkan oleh Raja Hendrik II.
Belajar dari semangat Santa Angela bahwa menjadikan
Yesus Kristus sebagai satu-satunya harta, persatuan dengan Kristus menjadi hal
yang utama dan hidup rohani menjadi saksi iman. Sebagai pendidik kita perlu
menyadari bahwa setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda. Setiap anak
bahkan kita sendiri memiliki yang namanya guru
batin sehari-hari. Guru ini merupakan guru yang paling besar yang
mempengaruhi diri anak. Selain itu, anak juga dipengaruhi sekolah, teman-teman,
lingkungan dan dari apa yang dipelajari. Pendidikan utama katolik menurut
pendidikan Ursula adalah pengetahuan,
kasih, dan pelayanan. Sebagai seorang guru kita perlu menjunjung pilar ini.
Guru sangat mudah menjatuhkan anak-anak didiknya. Jangan membuat anak sakit
secara psikis. Guru juga boleh menjadi teman murid, tetapi harus tetap jaga
jarak. Guru jangan membawa kewibawaan dari orang lain. Sebagai contoh menegur
siswa dengan embel-embel suster
sehingga kewibawaan kita menjadi luntur. Hati-hati dengan anak pandai dan
lemah. Kita cenderung melihat anak yang pandai dan lemah lebih perhatian.
Namun, anak yang berada di zona tengah juga perlu diperhatikan jangan diabaikan.
Siapa tahu, anak yang biasa-biasa bias menjadi luar biasa. Guru juga perlu
memperhatikan kelompok belajar. Disarankan jangan membuat kelompok belajar di
rumah. Buatlah kelompok belajar di sekolah saja. Mengapa? Banyak hal-hal yang
bias disalahgunakan dengan kelompok belajar di rumah. Mungkin kesempatan anak
untuk bermain, narkoba atau bahkan free sex. Hal ini pernah terjadi di suatu
sekolah, alih-alih kerja kelompok siswa ini melakukan hubungan seks di kamar.
Kelompok belajar dilakukan di sekolah saja dan
harus dalam pengawasan guru.
Kita diberi kekuatan untuk menjadi gembala dan hamba.
Hal ini sesuai dengan slogan Tut Wuri Handayani. Di depan menunjukkan jalan,
ditengah memberi motivasi dan di belakang mengawasi. Gembala kadang jalan di
depan, tengah dan mungkin belakang. Kita juga perlu menjadi hamba yang melayani.
Melayani murid bukanlah hal yang hina. Sesibuk apapun hendaklah berikan waktu
10 menit untuk murid. Sediakan waktu mengenal satu per satu murid. Menurut
montesori, bayi yang baru lahir belum menjadi manusia yang utuh karena
pribadinya terus berkembang. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus mempunyai
personal formation yaitu pengembangan diri sendiri terus menerus. Sebagai
seorang guru juga harus memiliki karakter.
Pukul 16.00 session dimulai kembali dengan acara
mengenal arti dan lambing serviam. Serviam berarti saya mengabdi. Dasar dari
serviam adalah Melayani. Servus artinya pelayan. Serviam dei artinya sedang
melayani Allah. Hati-hati memakai mulut Anda. Karena anda menggunakan mulut
anda untuk mendidik Allah yang ada di diri anak. Serviam adalah kata kerja
bukan kata benda.
Sayangilah
sesamamu
Eratkanlah
hubungan antara Tuhan dan pribadimu
Rajinlah belajar
supaya menjadi orang berguna
Vide- lihat
lencanamu “Serviam”
Ingatlah
tigasmu- sebagai anak dan pelajar
Awasilah
pergaulanmu
Majukanlah Nusa dan
Bangsamu
Arti lambing dari
serviam:
·
Hijau :
pengharapan
·
Putih :
suci murni
·
Gugusan bintang beruang kecil (Ursa Minor) : santa Ursula sering melihat
bintang-bintang Ursa minor yang menuju utara. Bintang itu menunjuk ke arah
kristus. Cita-cita luhur setinggi bintang di langit
·
Gambar salib :
dasar ajaran kristiani, lambang pengurbanan, dan lambang kemuliaan,
Hari ketiga dibuka dengan meditasi dan pemaparan visi
dan misi oleh ibu Theresia Ang Le tjien. Kita diharapkan harus memiliki visi
dan misi dalam hidup kita. Visi sekolah ursulin adalah menjadi komunitas
pembelajar yang kritis kreatif dan inovatif. Acara lokakarya ini ditutup dengan
misa pukul 11.00 dan makan siang. Peserta meninggalkan tempat pukul 13.00
Demikian laporan penulis, semoga bermanfaat. Amin
Mengetahui Jakarta,
17 September 2012
Kepala Sekolah Menengah Atas Guru
Biologi
Santa Ursula Jakarta
Sr. Maria Th Sani, OSU, M.Pd Fajar
Adinugraha, S.Pd
0 Comments:
Posting Komentar