Fajar Adinugraha

Rabu, 16 Januari 2013

PEMBINAAN GURU TAHAP DASAR “ MENGENAL TRADISI PENDIDIKAN URSULIN”



PEMBINAAN GURU TAHAP DASAR
“ MENGENAL TRADISI PENDIDIKAN URSULIN”
Sukabumi, 13-15 September 2012


Tim Penyaji
Sr. Agatha Linda, OSU
Sr. Madeleine, OSU
Theresia Ang Le Tjien

Laporan



oleh
Fajar Adinugraha
Guru Biologi






SMA SANTA URSULA JAKARTA
2012

SMA Santa Ursula mengirimkan dua guru bu Rochambar dan saya sendiri. Berangkat dari santa maria, P3U pukul 08.00 dan tiba di rumah retreat ursulin Sukabumi 12.00. Lokakarya ini diikuti oleh 29 peserta dari TK-SMA Santa Ursula, SMP-SMK Santa theresia, TK-SMP Yuwana Bakti Sukabumi dan SD Angela Bandung.  Acara diawali makan siang dan istirahat. Pukul 16.30 acara dibuka oleh suster Madeleine dengan materi kehidupan Santa Angela Merici. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang diberi tugas utnuk mendiskusikan cerita Santa Angela yang diberikan lewat handout. Peserta diharapkan menemukan kalimat yang “tek” dari cerita itu. Peserta saling mensharingkan pengalaman pribadi yang berhubungan dengan Santa Angela. Suster Madeleine mengeaskan “Kita perlu menunjuk dengan tegas kepada siapa kita mengarah yaitu YESUS”.
Penyaji kedua suster Agathalinda. Suster menyajikan perjalanan Santa Angela sampai mendirikan sebuah kompani dan sampai ke Indonesia. Sekilas mengenai Angela, Angela lahir dari keluarga Merici seorang keluarga yang saleh. Setiap malam, angela selalu diberi cerita-cerita mengenai santo santa. Dia sangat terinspirasi dengan Santa Ursula. Santa Angela mendirikan sebuah kompani yaitu kumpulan perempuan-perempuan yang setia dengan Allah. Mereka tidak tinggal di biara tapi di rumah masing-masing bekerja seperti biasa. Namun, mereka selalu mengadakan bakti-bakti social. Angela memiliki sikap yang tegar dan lembut. Pernah suatu ketika menghadapi gerombolan orang yang mau berkelahi. Dia tidak menggunakan kekerasan tetapi dengan diplomasi. Angela pernah buta dan dia mengalami kemukjijatan akhirnya sembuh. Pengikut Angela semakin bertambah hingga dia wafat tahun 1540 pada umur 60 tahun. Angela tidak meninggalkan harta-harta tetapi meninggalkan regula, nasihat dan warisan yang disebut KOLONELI.
Pada suatu saat, uskup Boromeus (uskup dari Milan) menemukan kata-kata Santa Angela. Dia mendirikan konggregasi Ursulin. Namun, berbeda dengan kompani santa angela. Putri-putri yang masuk konggregasi Ursulin harus menaati aturan gereja. Kemudian Uskup Ferara (uskup dari Perancis) juga mendirikan di daerah Perancis. Awalnya, putri-putri Santa Angela berpakaian bebas tetapi kelamaan para putri tersebut mengenakan ikat pinggang. Akhirnya Paus menertibkan konggregasi ini agar tidak terpecah pecah.
Tradisi ursulin yang diwariskan sampai sekarang adalah biaranya besar-besar dan di dalam biara tersebut ada sekolah. Hal ini karena, suster-suster Ursulin ini memang mengabdi di bidang pendidikan. Semboyan dari suster Ursulin adalah: SOLI DEO GRATIA (Segala-galanya bagi kemuliaan Tuhan). Sedangkan semboyan dari sekolah Ursulin adalah SPIRIT< DINAMIKA, SERVE. Acara hari ini ditutup dengan makan malam dan ibadat malam.
Hari kedua, acara dibuka dengan meditasi oleh Suster Agatha Linda. Peserta diajak untuk mengosongkan pikiran-pikiran duniawi. Kita diajak untuk mengucapkan kata maranatha(artinya:datanglah) dalam hati. Meditasi dilakukan selama tiga puluh menit. Acara dilanjutkan makan pagi. Presentasi hari kedua diberikan juga oleh suster Agatha. Suster menjelaskan tradisi pendidikan Ursulin. Sekedar konfirmasi, Logo SERVIAM bukan dari Santa Angela tetapi disempurnakan oleh Merr Marry de Jeanne Martan (pemimpin Ursula I). Logo soli deo suster-suster ursulin dihadiahkan oleh Raja Hendrik II.
Belajar dari semangat Santa Angela bahwa menjadikan Yesus Kristus sebagai satu-satunya harta, persatuan dengan Kristus menjadi hal yang utama dan hidup rohani menjadi saksi iman. Sebagai pendidik kita perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda. Setiap anak bahkan kita sendiri memiliki yang namanya guru batin sehari-hari. Guru ini merupakan guru yang paling besar yang mempengaruhi diri anak. Selain itu, anak juga dipengaruhi sekolah, teman-teman, lingkungan dan dari apa yang dipelajari. Pendidikan utama katolik menurut pendidikan Ursula adalah pengetahuan, kasih, dan pelayanan. Sebagai seorang guru kita perlu menjunjung pilar ini. Guru sangat mudah menjatuhkan anak-anak didiknya. Jangan membuat anak sakit secara psikis. Guru juga boleh menjadi teman murid, tetapi harus tetap jaga jarak. Guru jangan membawa kewibawaan dari orang lain. Sebagai contoh menegur siswa dengan embel-embel suster sehingga kewibawaan kita menjadi luntur. Hati-hati dengan anak pandai dan lemah. Kita cenderung melihat anak yang pandai dan lemah lebih perhatian. Namun, anak yang berada di zona tengah juga perlu diperhatikan jangan diabaikan. Siapa tahu, anak yang biasa-biasa bias menjadi luar biasa. Guru juga perlu memperhatikan kelompok belajar. Disarankan jangan membuat kelompok belajar di rumah. Buatlah kelompok belajar di sekolah saja. Mengapa? Banyak hal-hal yang bias disalahgunakan dengan kelompok belajar di rumah. Mungkin kesempatan anak untuk bermain, narkoba atau bahkan free sex. Hal ini pernah terjadi di suatu sekolah, alih-alih kerja kelompok siswa ini melakukan hubungan seks di kamar. Kelompok belajar dilakukan di sekolah saja dan harus dalam pengawasan guru.
Kita diberi kekuatan untuk menjadi gembala dan hamba. Hal ini sesuai dengan slogan Tut Wuri Handayani. Di depan menunjukkan jalan, ditengah memberi motivasi dan di belakang mengawasi. Gembala kadang jalan di depan, tengah dan mungkin belakang. Kita juga perlu menjadi hamba yang melayani. Melayani murid bukanlah hal yang hina. Sesibuk apapun hendaklah berikan waktu 10 menit untuk murid. Sediakan waktu mengenal satu per satu murid. Menurut montesori, bayi yang baru lahir belum menjadi manusia yang utuh karena pribadinya terus berkembang. Oleh karena itu, sebagai pendidik harus mempunyai personal formation yaitu pengembangan diri sendiri terus menerus. Sebagai seorang guru juga harus memiliki karakter.
Pukul 16.00 session dimulai kembali dengan acara mengenal arti dan lambing serviam. Serviam berarti saya mengabdi. Dasar dari serviam adalah Melayani. Servus artinya pelayan. Serviam dei artinya sedang melayani Allah. Hati-hati memakai mulut Anda. Karena anda menggunakan mulut anda untuk mendidik Allah yang ada di diri anak. Serviam adalah kata kerja bukan kata benda.
Sayangilah sesamamu
Eratkanlah hubungan antara Tuhan dan pribadimu
Rajinlah belajar supaya menjadi orang berguna
Vide- lihat lencanamu “Serviam”
Ingatlah tigasmu- sebagai anak dan pelajar
Awasilah pergaulanmu
Majukanlah Nusa dan Bangsamu
            Arti lambing dari serviam:
·         Hijau        : pengharapan
·         Putih        : suci murni
·         Gugusan bintang beruang kecil (Ursa Minor)     : santa Ursula sering melihat bintang-bintang Ursa minor yang menuju utara. Bintang itu menunjuk ke arah kristus. Cita-cita luhur setinggi bintang di langit
·         Gambar salib        : dasar ajaran kristiani, lambang pengurbanan, dan lambang kemuliaan,
Hari ketiga dibuka dengan meditasi dan pemaparan visi dan misi oleh ibu Theresia Ang Le tjien. Kita diharapkan harus memiliki visi dan misi dalam hidup kita. Visi sekolah ursulin adalah menjadi komunitas pembelajar yang kritis kreatif dan inovatif. Acara lokakarya ini ditutup dengan misa pukul 11.00 dan makan siang. Peserta meninggalkan tempat pukul 13.00
Demikian laporan penulis, semoga bermanfaat. Amin


Mengetahui                                                                             Jakarta, 17 September 2012
Kepala Sekolah Menengah Atas                                             Guru Biologi              
Santa Ursula Jakarta


Sr. Maria Th Sani, OSU, M.Pd                                               Fajar Adinugraha, S.Pd

0 Comments:

Posting Komentar