Mengupas tentang kabupaten Purworejo sangatlah erat dengan peristiwa
sejarah bangsa ini. Pejuang-pejuang tahun 1945 bahkan sebelumnya, banyak lahir dari kabupaten yang
terletak di sisi barat pegunungan
Menoreh ini. Sebut saja WR Supratman, seorang tokoh pahlawan pencipta
lagu Indonesia Raya, yang hingga saat
ini lagunya menjadi lagu kebanggaan kita bersama. Pejuang lainnya antara lain
Ahmad Yani, Urip Sumoharjo, Sarwo Edhie Wibowo, Kasman Singodimejo, Nicolas
Driyakara dan masih banyak lainnya. Tentulah, sangat mungkin kabupaten ini
dijuluki sebagai “bumi pahlawan”. Namun sayangnya, sedikit sekali informasi
yang dapat digali tentang pejuang ini. Memang, kita bisa dapat jumpai
monumen-monumen para pejuang ini di Purworejo ini, yang mempercantik
kabupaten ini. Namun, alangkah baiknya didirikan sebuah museum yang mengupas
tuntas informasi tentang para pejuang pejuang di “bumi pahlawan” ini. Hal ini
akan menambah destinasi wisata, sekaligus mengenang sejarah di Purworejo ini.
Bung karno pernah berkata: “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah
melupakan sejarah bangsanya sendiri”.
Bumi pahlawan yang menawan ini, tak hanya menyuguhkan wisata sejarah.
Wisata religius juga dapat kita jumpai di sini. Masjid Agung Darul Muttaqin,
masjid tua yang dibangun sekitar tahun 1834 M ini dibangun dengan arsitektur
gaya jawa dengan atap masjid tumpang tiga. Di masjid yang terletak di barat
alun-alun Purworejo, dapat kita jumpai sebuah bedug yang konon terbesar di
dunia. “Bedug Pendowo”, selain terbesar juga menyimpan sejarah cerita yang
cukup panjang. Bedug ini terbuat dari pangkal pohon jati yang berukuran besar
dan bercabang lima dari dukuh Pendowo. Diameter bedug hampir mencapai 2 meter
yang terbuat dari satu kayu utuh tanpa disambung. Selain masjid ini, di sisi
timur alun-alun Purworejo dapat dijumpai gereja Belanda dengan arsitektur Eropa
yang dibangun pada tahun 1879. Kedua tempat ibadah yang berhadapan ini
membuktikan kerukunan umat beragama di kabupaten ini terjalin dengan baik dan
harmonis. Di bagian selatan terdapat tempat peziarahan umat Katolik yang bernama Gua Maria Sang Kendhi Kencana. Gua Maria ini terletak di Desa Ketangi, Purwodadi. Keharmonisan hidup beragama di Purworejo memang tidak dapat disangsikan lagi. Selanjutnya, di daerah Butuh juga terdapat Gereja Kyai Sadrach, gereja kristen jawa tua yang berarsitektur seperti mushola. Keharmonisan ini akan melahirkan sebuah budaya adiluhung yang terus
dilestarikan.
Budaya adiluhung yang juga sampai saat ini masih lestari adalah tari
ndolalak. Penamaan ndolalak sendiri berawal dari notasi yang dinyanyikan oleh
para serdadu Belanda yaitu do-la-la. Ndolalak mengalami perkembangan yang cukup
pesat, bahkan kabupaten sekitar Purworejo memiliki nama sendiri untuk tarian
ini seperti angguk dan bangilun. Pada awalnya, penari ndolalak adalah kaum
pria. Namun, seiring perkembangan tari, ndolalak lebih banyak ditarikan oleh
kaum wanita. Tari ndolalak sudah terkenal hingga ke mancanegara sebagai ikon
kabupaten Purworejo dan Jawa Tengah.
Bahkan, kesenian tradisional ini sudah dipatenkan menjadi kesenian khas
kabupaten Purworejo. Sungguh membanggakan dan patut dilestarikan.
Pelestarian juga bukan hanya dapat dilakukan di bidang budaya.
Pelestarian juga harus dilakukan terhadap alam Purworejo. Apabila dilihat dari
bentang alam di kabupaten ini, kabupaten ini sangat beragam topografisnya. Kabupaten
yang dibatasi pegunungan serayu di bagian utara, pegunungan menoreh di bagian
timur, serta dataran rendah yang berbatasan dengan samudera Hindia ini,
menyuguhkan aneka wisata alam yang belum dikelola secara maksimal. Di bagian
utara kabupaten ini, terdapat curug seperti curug muncar yang luar biasa
cantiknya, curug kaliurip dan berbagai curug yang masih perawan. Di bagian timur, juga terdapat
curug siklotok, curug silangit, curug gunung putri, dan curug-curug lainnya. Di sisi timur kabupaten
ini, terutama daerah Kaligesing dapat dijumpai sentra peternakan etawa. Etawa
merupakan kambing jenis ras Kaligesing yang sudah sangat tersohor. Di daerah Kaligesing
ini, dapat kita jumpai wisata gua Seplawan. Sebuah gua nan indah yang pernah
ditemukan arca emas 22 karat setinggi 9 cm. Arca
ini diyakini sebagai arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Di Kota Purworejo sendiri terdapat taman kota sekaligus hutan kota yang bernama Geger Menjangan. Dari sini, kita dapat saksikan keindahan kota Purworejo dari ketinggian bukit. Satu lagi tempat
wisata yang lagi hits di kalangan
media sosial. Adalah gunung kunir,Gunung kunir ini menyuguhkan keindahan
panorama dari ketinggian pegunungan menoreh. Di sini kita dapat melihat
perkasanya gunung sumbing, sindoro, merapi, merbabu, hingga gunung slamet.
Sungguh nikmat yang diberikan Tuhan sang Maha Pencipta, membuat kita tak
henti-hentinya mengucap syukur.
Kenikmatan serta keindahan alam, juga dapat kita rasakan di bagian
selatan kabupaten ini. Puluhan kilometer pantai di sepanjang selatan kabupaten
ini sangat indah. Pantai jatimalang, sebagai primadona utama masyarakat Purworejo
dari dahulu hingga sekarang. Selain itu, kita juga dapat menjadikan pantai ketawang, pantai jetis, pantai jatikontal, dan pantai Keburuhan sebagai alternatif destinasi wisata pantai.
Pantai yang luas dengan pasir hitam serta deburan ombak yang besar menambah
rasa syukur kepada Tuhan. Saatnya, pantai-pantai ini mulai berbenah dengan
penambahan fasilitas agar wisatawan menjadi nyaman dan terus menerus ingin
mengunjungi pantai ini.
Slogan Go
agriculture memang cocok diterapkan di kabupaten ini. Bentang alam yang
indah serta dilewati sungai bogowonto dan anak sungai lainnya, menyebabkan
kabupaten ini sangat subur dengan aneka hasil pertanian dan perkebunan. Durian
dan manggis menjadi trade mark kabupaten
ini. Tak heran setiap musim buah ini, di jalan-jalan banyak penjual penjual
musiman yang mencoba menambah pundi-pundi rejeki dengan berjualan. Selain
pertanian, kabupaten ini juga kaya akan kuliner khas daerah. Dawet ireng,
clorot, geblek, klanting dan masih banyak lagi makanan khas daerah yang
mengutamakan pangan lokal.
Ya inilah kabupaten Purworejo.
Keindahan bumi Purworejo ini, tidak sering dipublikasikan ke khalayak umum. Padahal, sekarang sudah muncul tempat-tempat wisata baru di Purworejo. Sunguh beruntung jika pemerintah kabupaten atau pihak swasta bisa bekerjasama dengan tiket.com dan travel.detik.com, sehingga referensi wisata untuk masyarakat semakin bertambah. Semoga pariwisata di Indonesia khususnya Purworejo bisa maju dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia bahkan di Luar Negeri.
Tak banyak yang dapat saya katakan untuk menggambarkan menawannya kabupaten ini. Bila tak percaya, silakan kunjungi sendiri kabupaten Purworejo Berirama, Bumi Pahlawan yang Menawan tapi Banyak Dilupakan).
Kubuat peta tempat wisata Purworejo sesuai pengembaraanku, maaf apabila ada kesalahan.
saran dan kritik bisa lewat komen di bawah blog ini. maturnuwun.
AMBIL CUCIAN DI RUMAH BU SUKAESIH, CUKUP SEKIAN DAN TERIMAKASIH!
KUE CUCUR DUWEKE PAK BAYU, MATUR TENGKYU!!
#detiktravel #tiketcom
REFERENSI
www.googleimage.com
Penulis: Fajar Adinugraha
www.googleimage.com
Penulis: Fajar Adinugraha
fadinugraha@yahoo.co.id
Good information. Ternyata Purworejo kaya ya...
BalasHapusTerimakasih
HapusBaru tau sy prworejo ad tradisi jolenan...
BalasHapusIya..makanya banyak jalan jalan mbak.hehe
Hapussy baru tau ternyata ada tradisi jolenan ya...
BalasHapusgood information
BalasHapusincredible
BalasHapuswih keren bingit.....jadi pingin bikin plan trip ke purworejo
BalasHapusditambah infonya dong....
Terimakasih
Hapusmau infonya dong tempat-tempat lain secara detil yang bisa dikunjungi di purworejo
BalasHapusBisa klik menu purworejo religion kemudian pilih yang purworejo.... disitu ada tulisan sedikit mengenai purworejo
Hapus