Fajar Adinugraha

Selasa, 29 Juni 2010

TEORI EVOLUSI DAN AGAMA


TEORI EVOLUSI BIOLOGIS DAN AGAMA
RESUME
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evolusi
Prodi Pendidikan Biologi
Oleh

FAJAR ADINUGRAHA 4401407029
Rombel 02

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2010
Darwin dalam mengemukakan teori evolusi tetap mengakui Tuhan yang menciptakan makhluk hidup. Di dalam bukunya “The Origin of Species by means of Natural Selection” pada kalimat paling akhir mengatakan bahwa ada Pencipta yang menciptakan kehidupan maha dahsyat di planet ini. Selain itu, dalam bab yang berjudul “Kehidupan dan Pekerjaan Darwin dari buku karya K.F Vaas “Darwinisme dan Ajaran Evolusi” kita dapat temukan bahwa Darwin tenyata masih mengakui adanya Tuhan. Pengakuan senada juga terdapat dalam bab “Yang selamat dari tang Terkuat” dari buku “Buku-buku yang merobah dunia” petikannya”……………Demikian, jika saya renungkan saya terpaksa mencari sebab pertama, sebagai sesuatu yang mempunyai pikiran cerdik yang sampai tingkat tertentu mempunyai analogi yang sama dengan yang terdapat pada manusia: saya sepatutnya disebut orang Theis”.
Menurut pandangan filsafat, yang dilengkapi dengan vitalisme, directionalisme dan finalisme menganggap dan meyakini kebenaran agama yang berdasarkan wahyu. Organisme tidak hanya dikajji dari aspek saja tetapi bahwa manusia yang utuh terdiri dari komponen jasmani (body) dan rokhani (soul).
Menurut pandangan agama, kesekuruhan yang ada di muka buli ini digolongkan atas: Khalik, yaitu Tuhan yang menciptakan dan makhluk yaitu segala sesuatu yang diciptakan oleh Tuhan. Hal ini berarti, segala macam benda (benda hidup maupun benda tak hidup) diciptakan atas kehendak Tuhan. Terjadinya jenis-jenis makhluk hidup dan evolusi juga atas kehendak Tuhan.
Mengapa Tuhan tidak menciptakan manusia secara langsung? Mengapa harus melewati waktu yang lama? Menurut pandangan agama, Tuhan maha kuasa, Tuhan menciptakan sesuatu tidak seperti manusia bekerja. Hal ini dituliskan dalam beberapa ayat dalam Al-Quran.
Teori evolusi justru membawa orang kepada persoalan asal mula makhluk hidup. Biologi menolak teori generation spontanea (bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati). Menurut agama Islam, Kristen(Nasrani) dan Yahudi menyebutkan bahwa manusia yang diciptakan pertama oleh Tuhan adalah adam. Hal ini dapat ditunjukkan dari Firman Tuhan dalam Al-Quran dan kitab suci lainnya bahwa adam manusia pertama diciptakan dari tanah. Menurut biologi, menerangkan bahwa tiap-tiap bagian dari jasmani (body) makhluk hidup berasal dari tanah melewati makanan dan minuman. Selain itu, bahwa tiap unsur dari jasmani manusia terdapat unsurnya dalam tanah juga.
Kemudian bagaimana pandangan teori evolusi terhadap adam?
Dalam pandangan agama, adam adalah makhluk yang sudah dapat berpikir taraf konsepsi, mempunyai kemampuan berfikir abstrak, serta memiliki bahasa. Hal ini apabila dihubungkan dengan teori evolusi biologis akan tercapai kalau makhluk tersebut berada dalam tingkat “Homo sapiens” atau manusia berakal. Homo sapiens berasal dari perkembangan hidup dengan jenis yang bukan sapiens. Menurut ahli, jenis ini memiliki otak (brain) yang khas bersifat manusia.
Kemudian bagaimana hubungan adam dan Homo sapiens?
Menurut pandangan agama, dalam kitab suci tidak mengenal istilah Homo sapiens. Istilah ini muncul sekitar abad 18 karena pemikiran para ahli. Teori evolusi biologis menjelaskan bahwa dalam perkembangan evolusi makhluk hidup pada suatu ketika mempunyai cirri-ciri yang dimiliki adam. Nah, makhluk hidup yang demikian dalam dunia pengetahuan diberi nama Homo sapiens. Kesimpulannya, Adam adalah Homo sapiens yang pertama dan semua manusia di zaman ini dapat disebut keturunan adam atau termasuk jenis Homo sapiens.
Kemudian bagaimana dengan Pithecanthropus (manusia kera berjalan tegak) dan Meganthropus?? Di mana letaknya dalam agama dan evolusi. Apakah dapat dijelaskan dari sisi agama dan evolusi? Apakah ciri fisik dan otak adam sama dengan Homo sapiens?
Hanya Tuhan dan waktu yang bisa menjawab.
Demikian resume dari kelompok kami, kiranya resume ini bisa memberikan sedikit penjelasan mengenai teori evolusi yang selalu bersebrangan dengan agama. Tetapi, selama teori itu belum bisa ditumbangkan dengan teori lain yang harus dikaji melalui metode ilmiah juga, maka teori itu masih dapat dipercaya oleh ilmuwan.
TRIMS. SEMOGA BERMANFAAT.

0 Comments:

Posting Komentar