Buat siswa2 yang sedang galau ujian sekolah dan ujian nasional biologi. Kini sudah hadir ringkasan biologi dari kelas X-XII.. 😊😊😊 yang mau beli boleh..
Buku ini memang dibuat sesederhana mungkin sesuai kebutuhan remaja zaman now 😊😊😊 Judul buku : Prediksi
Pengarang : Fajar Adinugraha, M.Pd
ISBN : 978-602-336-481-7
viii +166 hal; 13x19 cm
Penerbit : diandra kreatif
Cetakan pertama, september 2017
#bukupersiapanun #unbiologi #unbk #unbk2018
Narahubung
Line: @fajar_purworejo
Pos-el: fadinugraha@yahoo.co.id
Gambar Stasiun Purworejo yang tidak difungsikan kembali Sumber: https://id.m.wikipedia.org/wiki/Berkas:Purworejo_train_station_120820_0017.jpg Naik kereta api tut tut tut, siapa hendak turut Ke Bandung Surabaya Bolehlah naik dengan percuma Ayo kawanku lekas naik Keretaku tak berhenti lama Lagu ini diciptakan oleh ibu Soed, dan diberi judul “Kereta Apiku” (Naik Kereta Api). Lagu semasa kecil sekitar tahun 60-an ini akrab di telinga kita. Tapi yang lucu dari lagu ini adalah di baris terakhir “keretaku tak berhenti lama”. Saya tidak tahu apakah pada tahun 60-an, kereta tidak akan berhenti lama di stasiun. Namun, ini berbeda cerita ketika saya menggunakan jasa kereta api jarak jauh tahun 2000-an, keretaku malah berhenti lama di stasiun dan kadang ngaret. Dari semuanya itu, saya tetap bersyukur karena dengan kereta api saya terbantu sekali dalam perjalanan jarak jauh. Ada juga baiknya waktu itu, tiket masih dijual untuk tiket berdiri, dan saya dapat membelinya ketika keadaan mendesak. Saya rela tidur di lantai kereta, demi sampai tujuan. Terlintas memang dipikiran saya, alangkah mengganggunya saya atas kenyamanan penumpang lain. Saya juga merasakan ketika mendapat tempat duduk di kereta dan menjumpai penumpang lain yang tidur di lantai, untuk berjalan ke gerbong restorasi atau toilet cukup susah. Namun itu dulu. Semuanya berubah ketika bapak Ignasius Jonan memimpin PT. KAI Indonesia. Pelayanan dan fasilitas kereta api semakin membaik hingga sekarang. Pedagang asongan yang ketika kereta berhenti di stasiun selalu masuk ke gerbong, membuat was was penumpang akan keamanan barang bawaan, sudah tidak pernah kita jumpai. Toilet yang berbau sekarang sudah rapi, bersih, dan wangi. Suhu dalam kereta yang seakan membuat kita melepuh sekarang sudah tidak lagi karena dilengkapi dengan pendingin udara. Semua jendela sudah dilengkapi dengan gorden. Kepanikan ketika handphone tiba tiba low bat, sekarang tidak lagi, karena sudah dilengkapi dengan sumber listrik. Makanan di restorasi sudah lebih enak daripada sebelumnya. Pramugari dan pramugara yang ramah dan lebih rapi. Ya itu semua memang berimbas dengan harga tiket kereta yang menyesuaikan dengan pelayanan. Tapi tidak masalah bila pelayanan memuaskan dan membuat kita nyaman. Pelayanan pemesanan tiket yang mudah kita dapatkan juga merupakan salah satu kemajuan pelayanan di kereta api. Pemesanan via daring mempermudah kita sehingga kita tidak perlu datang ke stasiun kereta untuk memesan tiket. Namun, ini berdampak dengan cepatnya tiket yang terjual habis. Seharusnya, kereta api memberikan kuota penumpang tambahan yang dijual langsung satu atau dua jam sebelum keberangkatan, paling tidak untuk satu gerbong. Ini untuk membantu pelanggan penumpang yang harus tiba-tiba pulang karena ada keperluan mendadak. Terutama, kereta jurusan jarak jauh yang keluar dari Jakarta. Saya hampir putus asa ketika diharuskan pulang mendadak. Akhirnya saya menunggu cemas di reservasi tiket website KAI, sampai menunjukkan pemesanan tersedia. Saya pernah memesan 5 menit sebelum keberangkatan dan mengharuskan saya untuk berlari ke peron stasiun agar tidak tertinggal. Kereta api sudah memiliki pelanggan setia karena kenyamananya. Hal ini terbukti dari tiket yang terjual habis setiap weekend. Contoh saja untuk kereta tujuan Kutoarjo. Banyak orang yang memiliki tujuan ke Yogyakarta memilih untuk memesan kereta Sawunggalih atau Kutojaya kemudian melanjutkan dengan Prameks atau kereta arah Yogyakarta lainnya. Hal ini membuat penumpang dengan tujuan Kutoarjo dan sekitarnya akan kehabisan tiket. Oleh karena itu, solusinya untuk di hari jumat diberikan gerbong tambahan agar para penumpang bisa terangkut. Jujur, untuk menggunakan bis tidak senyaman dan seefisien menggunakan kereta api. Fasilitas ruang tunggu luar tidak sebagus faslitias ruang tunggu dalam. Beberapa stasiun tidak memiliki fasilitas ruang tunggu luar yang baik. Bahkan kita harus duduk di pinggiran luar ruang tunggu karena peraturan yang menyebutkan, bisa masuk 30 menit sebelum kereta keberangkatan. Solusinya sebaiknya, penumpang boleh masuk 90 menit sebelum keberangkatan kereta sehingga penumpang tidak menumpuk di ruang tunggu luar. Perubahan kelas Bisnis ke kelas Ekonomi AC memang baik, Namun, saya rasa bangku kereta Ekonomi tidak senyaman bangku kereta Bisnis. Jarak kursi juga terlalu dekat sehingga tidak membuat nyaman. Saya harap kelas kereta Bisnis tetap ada karena tidak semua orang Indonesia bertubuh pendek. Perlu diukur, jarak antar kursi karena perjalanan jarak jauh untuk kenyamanan dan kesehatan penumpang. Tingkat kebisingan di dalam kereta juga perlu mendapat perhatian. Beberapa kereta terlalu bising dan bergoyang seperti layaknya joged dangdut. Mungkin, perlu ada penelitian bagaimana menemukan solusi yang tepat agar kereta api tidak bising dan mengganggu kenyamanan penumpang. Kesadaran penumpang di dalam kereta juga perlu ditingkatkan. Kadang kita melihat sampah masih berceceran padahal sudah diberi kantong sampah. Ketika kita pertama masuk gerbong, kereta sangat rapi dan bersih, namun ketika sudah 5 jam, penumpang yang tidak terdidik membuang remah-remah makanan seenaknya. Ya memang, ada petugas kebersihan yang selalu membersihkan. Tapi alangkah baiknya jika mental penumpang diubah agar tidak buang sampah sembarangan. Beberapa penumpang juga dengan seenaknya memutar lagu keras-keras sehingga mengganggu kenyamanan yang lainnya. Saya mau menegur tapi jika ditegur pasti kita dibilang sok tahu. Yah semoga generasi sekarang lebih bisa berpikir ke depan sehingga bangsa Indonesia tidak tertingal dari bangsa lain. Itulah harapan saya untuk kereta api ke depannya. Karena kereta api memang selalu berarti bagi saya. Selalu berarti. Selalu Bersih Aman Ramah Tepat Waktu dan Inspiratif.
”Purworejo nan bersih indah, rapi
makmur serta aman,,, kota para pahlawan kita putra bangsa nan utama,,,,” .
Sebuah penggalan syair lagu karangan Antonius Adisutjipto ini menggambarkan
pesona kabupaten Purworejo yang sesungguhnya. Sebuah kabupaten kecil di barat
Yogyakarta, yang menyimpan sejuta sejarah dan pesona wisata yang terlupakan. Sebuah
kabupaten yang bahkan ribuan tahun lebih tua berdiri sebelum republik ini diproklamirkan.
Prasasti kayu arahiwang menjadi dasar berdirinya kabupaten yang hingga
saat ini tetap damai dan aman sehingga mendapat julukan sebagai kota pensiun.
Mengupas tentang kabupaten Purworejo sangatlah erat dengan peristiwa
sejarah bangsa ini. Pejuang-pejuang tahun 1945 bahkan sebelumnya, banyak lahir dari kabupaten yang
terletak di sisi barat pegunungan
Menoreh ini. Sebut saja WR Supratman, seorang tokoh pahlawan pencipta
lagu Indonesia Raya, yang hingga saat
ini lagunya menjadi lagu kebanggaan kita bersama. Pejuang lainnya antara lain
Ahmad Yani, Urip Sumoharjo, Sarwo Edhie Wibowo, Kasman Singodimejo, Nicolas
Driyakara dan masih banyak lainnya. Tentulah, sangat mungkin kabupaten ini
dijuluki sebagai “bumi pahlawan”. Namun sayangnya, sedikit sekali informasi
yang dapat digali tentang pejuang ini. Memang, kita bisa dapat jumpai
monumen-monumen para pejuang ini di Purworejo ini, yang mempercantik
kabupaten ini. Namun, alangkah baiknya didirikan sebuah museum yang mengupas
tuntas informasi tentang para pejuang pejuang di “bumi pahlawan” ini. Hal ini
akan menambah destinasi wisata, sekaligus mengenang sejarah di Purworejo ini.
Bung karno pernah berkata: “ Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah
melupakan sejarah bangsanya sendiri”.
Bumi pahlawan yang menawan ini, tak hanya menyuguhkan wisata sejarah.
Wisata religius juga dapat kita jumpai di sini. Masjid Agung Darul Muttaqin,
masjid tua yang dibangun sekitar tahun 1834 M ini dibangun dengan arsitektur
gaya jawa dengan atap masjid tumpang tiga. Di masjid yang terletak di barat
alun-alun Purworejo, dapat kita jumpai sebuah bedug yang konon terbesar di
dunia. “Bedug Pendowo”, selain terbesar juga menyimpan sejarah cerita yang
cukup panjang. Bedug ini terbuat dari pangkal pohon jati yang berukuran besar
dan bercabang lima dari dukuh Pendowo. Diameter bedug hampir mencapai 2 meter
yang terbuat dari satu kayu utuh tanpa disambung. Selain masjid ini, di sisi
timur alun-alun Purworejo dapat dijumpai gereja Belanda dengan arsitektur Eropa
yang dibangun pada tahun 1879. Kedua tempat ibadah yang berhadapan ini
membuktikan kerukunan umat beragama di kabupaten ini terjalin dengan baik dan
harmonis. Di bagian selatan terdapat tempat peziarahan umat Katolik yang bernama Gua Maria Sang Kendhi Kencana. Gua Maria ini terletak di Desa Ketangi, Purwodadi. Keharmonisan hidup beragama di Purworejo memang tidak dapat disangsikan lagi. Selanjutnya, di daerah Butuh juga terdapat Gereja Kyai Sadrach, gereja kristen jawa tua yang berarsitektur seperti mushola. Keharmonisan ini akan melahirkan sebuah budaya adiluhung yang terus
dilestarikan.
Budaya adiluhung yang juga sampai saat ini masih lestari adalah tari
ndolalak. Penamaan ndolalak sendiri berawal dari notasi yang dinyanyikan oleh
para serdadu Belanda yaitu do-la-la. Ndolalak mengalami perkembangan yang cukup
pesat, bahkan kabupaten sekitar Purworejo memiliki nama sendiri untuk tarian
ini seperti angguk dan bangilun. Pada awalnya, penari ndolalak adalah kaum
pria. Namun, seiring perkembangan tari, ndolalak lebih banyak ditarikan oleh
kaum wanita. Tari ndolalak sudah terkenal hingga ke mancanegara sebagai ikon
kabupaten Purworejo dan Jawa Tengah.
Bahkan, kesenian tradisional ini sudah dipatenkan menjadi kesenian khas
kabupaten Purworejo. Sungguh membanggakan dan patut dilestarikan.
Pelestarian juga bukan hanya dapat dilakukan di bidang budaya.
Pelestarian juga harus dilakukan terhadap alam Purworejo. Apabila dilihat dari
bentang alam di kabupaten ini, kabupaten ini sangat beragam topografisnya. Kabupaten
yang dibatasi pegunungan serayu di bagian utara, pegunungan menoreh di bagian
timur, serta dataran rendah yang berbatasan dengan samudera Hindia ini,
menyuguhkan aneka wisata alam yang belum dikelola secara maksimal. Di bagian
utara kabupaten ini, terdapat curug seperti curug muncar yang luar biasa
cantiknya, curug kaliurip dan berbagai curug yang masih perawan. Di bagian timur, juga terdapat
curug siklotok, curug silangit, curug gunung putri, dan curug-curug lainnya. Di sisi timur kabupaten
ini, terutama daerah Kaligesing dapat dijumpai sentra peternakan etawa. Etawa
merupakan kambing jenis ras Kaligesing yang sudah sangat tersohor. Di daerah Kaligesing
ini, dapat kita jumpai wisata gua Seplawan. Sebuah gua nan indah yang pernah
ditemukan arca emas 22 karat setinggi 9 cm. Arca
ini diyakini sebagai arca Dewa Siwa dan Dewi Parwati. Di Kota Purworejo sendiri terdapat taman kota sekaligus hutan kota yang bernama Geger Menjangan. Dari sini, kita dapat saksikan keindahan kota Purworejo dari ketinggian bukit. Satu lagi tempat
wisata yang lagi hits di kalangan
media sosial. Adalah gunung kunir,Gunung kunir ini menyuguhkan keindahan
panorama dari ketinggian pegunungan menoreh. Di sini kita dapat melihat
perkasanya gunung sumbing, sindoro, merapi, merbabu, hingga gunung slamet.
Sungguh nikmat yang diberikan Tuhan sang Maha Pencipta, membuat kita tak
henti-hentinya mengucap syukur.
Kenikmatan serta keindahan alam, juga dapat kita rasakan di bagian
selatan kabupaten ini. Puluhan kilometer pantai di sepanjang selatan kabupaten
ini sangat indah. Pantai jatimalang, sebagai primadona utama masyarakat Purworejo
dari dahulu hingga sekarang. Selain itu, kita juga dapat menjadikan pantai ketawang, pantai jetis, pantai jatikontal, dan pantai Keburuhan sebagai alternatif destinasi wisata pantai.
Pantai yang luas dengan pasir hitam serta deburan ombak yang besar menambah
rasa syukur kepada Tuhan. Saatnya, pantai-pantai ini mulai berbenah dengan
penambahan fasilitas agar wisatawan menjadi nyaman dan terus menerus ingin
mengunjungi pantai ini.
Slogan Go
agriculture memang cocok diterapkan di kabupaten ini. Bentang alam yang
indah serta dilewati sungai bogowonto dan anak sungai lainnya, menyebabkan
kabupaten ini sangat subur dengan aneka hasil pertanian dan perkebunan. Durian
dan manggis menjadi trade mark kabupaten
ini. Tak heran setiap musim buah ini, di jalan-jalan banyak penjual penjual
musiman yang mencoba menambah pundi-pundi rejeki dengan berjualan. Selain
pertanian, kabupaten ini juga kaya akan kuliner khas daerah. Dawet ireng,
clorot, geblek, klanting dan masih banyak lagi makanan khas daerah yang
mengutamakan pangan lokal.
Ya inilah kabupaten Purworejo.
Keindahan bumi Purworejo ini, tidak sering dipublikasikan ke khalayak umum. Padahal, sekarang sudah muncul tempat-tempat wisata baru di Purworejo. Sunguh beruntung jika pemerintah kabupaten atau pihak swasta bisa bekerjasama dengan tiket.com dan travel.detik.com, sehingga referensi wisata untuk masyarakat semakin bertambah. Semoga pariwisata di Indonesia khususnya Purworejo bisa maju dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia bahkan di Luar Negeri.
Tak banyak yang dapat saya katakan untuk menggambarkan menawannya kabupaten ini. Bila tak percaya, silakan kunjungi sendiri kabupaten Purworejo Berirama, Bumi Pahlawan yang Menawan tapi Banyak Dilupakan).
Kubuat peta tempat wisata Purworejo sesuai pengembaraanku, maaf apabila ada kesalahan.
saran dan kritik bisa lewat komen di bawah blog ini. maturnuwun.
AMBIL CUCIAN DI RUMAH BU SUKAESIH, CUKUP SEKIAN DAN TERIMAKASIH!
Universitas Kristen Indonesia akan menyelenggarakan Lomba Kreativitas Daur Ulang Sampah dengan tema “GREEN-JECT 2017”. Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dalam mengatasi limbah terutama sampah dan barang bekas menjadi hal yang bermanfaat. Lomba ini dibagi menjadi 2 kategori yaitu:
1.Kategori handicraft.
Merupakan kategori Green-Ject yang berkaitan dengan produk kerajinan tangan dari sampah atau barang bekas.
2.Kategori edukasi.
Merupakan kategori Green-Ject yang berkaitan media pembelajaran biologi yaitu dapat berupa alat peraga pengajaran biologi atau media lain yang mendukung pembelajaran biologi.
Ketentuan peserta
1.Siswa SMA, dengan ketentuan maksimum peserta adalah siswa kelas XII (14-18 tahun).
2.Kelompok maksimal 2 (dua) orang.
3.Kelompok didampingi oleh 1 (satu) guru pembimbing.
4.Buku panduan dan formulir di alamat gg.gg/greenject2017
5.Sekolah boleh mengirimkan lebih dari satu tim.
6.Kelompok hanya diperbolehkan mengirimkan satu jenis karya di salah satu kategori.
7.Kelompok diperbolehkan mengikuti lomba kategori lainnya.
8.Uang pendaftaran Rp 25.000,00 per karya
Narahubung:
Sisca 081282143671
Rita 089664534876
Bu Anna 081291035602
Email :
greenject2017@gmail.com
Ig:
@greenject2017
Deadline hardcopy 10 Oktober 2017, softcopy 12 Oktober 2017😊😊😊