PEMBUATAN PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT
LAPORAN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikroteknik
Prodi
Pendidikan Biologi
Dosen
Pengampu
Ibu
Ely Rudyatmi
Oleh
Fajar
Adinugraha
4401407029
Rombel
02
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2010
A.
TUJUAN
1. Membuat
preparat supravital Epitelium mukosa mulut
2. Mengamati
struktur Epitelium mukosa mulut.
B.
DASAR
TEORI
Epitel adalah jaringan yang terdiri
atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya zat antar sel. Epitel tidak
mempunyai pembuluh darah, namun semua epitel tumbuh pada jaringan ikat yang
mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan jaringan ikat melalui
membrana basalis.
Epitel membungkus dan membatasi
semua permukaan tubuh, termasuk luar dan dalam. Epitel mempunyai fungsi
bermacam-macam yaitu, pada permukaan luar tubuh, epitel memberi perlindungan
terhadap kerusakan mekanis, perlindungan terhadap masuknya mikroorganisme dan
mencegah penguapan air. Lebih lanjut, epitel penting sebagai reseptor sensoris,
karena pada sel-sel epitel terdapat ujung-ujung saraf penghantar rasa sakit.
Pada permukaan dalam, fungsi epitel yaitu sebagai absorpsi atau sekresi. Epitel
mempunyai struktur yang berbeda-beda tergantung pada fungsinya. Jaringan
epithelium dapat dibedakan berdasarkan bentuk sel yaitu epitel pipih, epitel
kubus, dan epitel silindris. Untuk sebaran sel epithelium dalam tubuh manusia
antara lain sel epitel di mulut.
Jaringan
epithelium mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Epithelium
hanya terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan, yang berbentuk pipih. Hanya
ada sedikit material antarsel.
2. Jaringan
bersifat avaskular atau tanpa pembuluh darah.
3. Permukaan
atas epithelium bebas, atau terbuka bagi bagian luar tubuh atau rongga tubuh
bagian dalam. Permukaan basal berada pada jaringan ikat.
4.
Pembelahan sel pada epithelium terjadi
secara terus menerus untuk menggantikan sel-sel yang rusak.
Metode
supravital adalah suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau jaringan
yang hidup. Sel-sel yang hidup juga dapat menyerap warna. Zat warna yang biasa
dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, atau
methylene blue dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan
preparat yang bersifat sementara sehingga harus segera diamati setelah
pembuatan. Pengamatan terhadap epithelium ini akan nampak inti dari sel-sel
yang teramati.
C. CARA KERJA
Mulut harus dibersihkan dengan cara
berkumur dengan air. Epithelium mukosa
mulut diambil menggunakan tangkai scalpel steril pada bibir bawah bagian
dalam.
Epithelium mukosa mulut dilekatkan
pada gelas benda yang bebas lemak. Pewarnaan
dengan meneteskan 1 tetes zat warna supravital methylene blue 0,25%
dalam larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%) pada epithelium mukosa mulut. Obyek
ditutup menggunakan gelas penutup secara hati-hati. Selanjutnya adalah
pengamatan dengan menggunakan mikoskop dan pengambilan foto obyek.
E.
PEMBAHASAN
Prosedur
pembuatan preparat supravital epithelium mukosa mulut ini sangat sederhana.
Secara singkat, langkah-langkah dalam pembuatan preparat supravital epithelium
mukosa mulut yaitu: afiksing, pewarnaan, dan penutupan. Setelah proses
afiksing, epithelium mukosa mulut langsung diwarnai menggunakan zat warna supravital methylene blue 0,25%
dalam larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%). Proses pewarnaan tidak diawali
dengan proses fiksasi terlebih dahulu. Pewarnaan ini merupakan pewarnaan
tunggal, yaitu pewarnaan yang hanya menggunakan satu macam zat warna saja.
Setelah proses pewarnaan dan penutupan dengan gelas penutup, preparat langsung
diamati dengan menggunakan mikroskop. Setelah pengamatan, gelas benda langsung
dibersihkan.
Berdasarkan foto dan hasil pengamatan preparat
sementara sel mukosa dengan metode supravital dan pewarnaan methelyn blue dapat
diketahui bahwa ketika diamati dibawah mikroskop sel-sel epitel terwarna biru
dengan kontras. Nukleus sel epitel terwarna lebih kuat menjadi lebih biru
karena nukleus lebih mudah untuk menyerap warna. Sel jika di bawah mikroskop
ada yang memisah sendiri dan berkelompok serta ada yang bertumpuk. Hal ini terjadi
karena saat mengoleskan sediaan dari tusuk gigi tidak merata dan kemungkinan
pemberian zat warna yang terlalu berlebih juga mempengaruhi letak sel dalam
preparat sediaan ini. Sel epitel yang terlihat berbentuk pipih. Inti sel tidek
terlihat jelas karena ketika mengamati perbesaran yang digunakan 4x10.
Sebenarnya sel epitel mukosa mulut berbentuk pipih berlapis, tetapi pada
preparat tidak terlihat. Pada preparat hanya terlihat sel pipih saja.
F.
KESIMPULAN
Kesimpulan
1. Preparat
supravital epithelium mukosa mulut merupakan preparat sementara. Secara
singkat, langkah-langkah dalam pembuatan preparat supravital epithelium mukosa
mulut yaitu: afiksing, pewarnaan, dan penutupan.
2.
Epithelium mukosa mulut merupakan
epithelium pipih berlapis.
Saran
-
Pada saat meratakan epithelium mukosa
mulut pada gelas benda, hendaknya benar-benar diperhatikan proses perataannya
agar tidak dihasilkan preparat yang bertumpuk-tumpuk.
G.
DAFTAR
PUSTAKA
Rudyatmi E &
NR. Utami. 2004. Diktat Mikriteknik.
Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Suntoro HS. 1983. Metode
Pewarnaan. Jakarta
0 Comments:
Posting Komentar